Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan https://mores.uho.ac.id/index.php/journal <div style="border: 2px #50366F solid; padding: 10px; background-color: #dedce0; text-align: left;"> <ol> <li>Journal Title : <strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong></li> <li>Initials : Mores</li> <li>Language : English (preferred), Indonesia</li> <li>Frequency : 2 issues per year (April dan September)</li> <li>Online ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230509381096122">2988-3253 (online)</a></li> <li>Editor in Chief : Dr. Muhammad Idrus, S.Pd., M.Pd</li> <li>DOI : Prefix 10.36709/mores by Crossref</li> <li>Acreditation : -</li> <li>Citation : Google Scholar, Dimensions</li> <li>OAI : <a href="https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/oai">https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/oai</a></li> <li>Publisher : Jurusan PPKn FKIP Universitas Halu Oleo</li> </ol> </div> <p align="justify"><img style="margin: 0px 20px 0px 0px; float: left; max-width: 313px; max-height: 444px;" src="https://mores.uho.ac.id/public/journals/1/cover_issue_4_en_US.jpg" alt="Cover Jurnal Obsesi" width="176" height="232" /></p> <p align="justify"><strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP Universitas Halu Oleo. Para editor menerima artikel yang menjelaskan penelitian teoritis dan eksperimental terbaru terkait dengan artikel teoritis, studi empiris, makalah berorientasi praktik, studi kasus, dan (5) review makalah. Kata Mores diambil dari bahasa Latin yang berarti moral. Kata Mores dalam KBBI berarti adat istiadat yang mengandung arti hukum susila. Kata Mores juga berarti sopan santun dan tata kelakuan yang bersumber pada ajaran agama, filsafat dan ideologi yang dianut oleh masyarakat. Kata Mores juga dalam bahasa Inggris berarti adat-istiadat. <br /><strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> mendorong studi dan penelitian sistematis dalam pendidikan, moral dan kewarganegaraan. Jurnal melakukan proses peer review dan double-blind reviewing. Penerimaan atau penolakan artikel akan diputuskan oleh dewan editorial berdasarkan hasil review. Tidak ada komunikasi antara penulis dan editor tentang keputusan penolakan. Penulis yang makalahnya ditolak akan diinformasikan mengenai alasan penolakan. <br /><strong>Mores: Jurnal Pendidikan Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> adalah jurnal akses terbuka yang berarti semua konten tersedia secara gratis. Pengguna diizinkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikel, atau menggunakannya untuk tujuan yang sah lainnya, tanpa meminta izin sebelumnya dari penerbit atau penulis.</p> en-US mores@uho.ac.id (Dr. Muhammad Idrus, M.Pd) hamuni@uho.ac.id (Dr. Hamuni, M.Si) Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Di SMA Negeri 5 Kendari https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/40 <p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk menganalisis implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari; dan 2) faktor pendukung dan penghambat implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu peneliti memberikan gambaran secara ilmiah dari data yang didapatkan di lapangan mengenai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 5 Kendari. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, 3 orang guru dan 4 orang siswa jadi total keseluruhannya adalah 9 orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah Model Milles &amp; Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui dua tema, yaitu kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan. Perencanaan projek melibatkan pembentukan tim fasilitator, penilaian kesiapan, serta perancangan dimensi, tema, dan alokasi waktu. Pelaksanaan projek mencakup persiapan sumber belajar, penjelasan tugas, pembagian kelompok, dan pelaksanaan projek. Evaluasi projek bersifat menyeluruh dengan fokus pada proses, menggunakan berbagai bentuk asesmen yang melibatkan peserta didik. Faktor pendukung meliputi partisipasi guru dan sekolah dalam pengembangan kurikulum, kualifikasi guru, dan ketersediaan materi pendidikan. Sementara faktor penghambatnya termasuk karakteristik peserta didik yang beragam dan status projek sebagai bagian dari kurikulum baru.</p> Putri Meilani, Karsadi, Abdul Halim Momo Copyright (c) 2025 Putri Meilani, Karsadi, Abdul Halim Momo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/40 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Faktor Penyebab Remaja Hamil di Luar Nikah Di Desa Laroue Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/41 <p>Penelitian ini untuk mendeskripsikan faktor penyebab fenomena sosial hamil diluar nikah pada remaja di Desa Laroue Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatam kualitatif. Responden penelitian ini terdiri dari masyarakat yang berjumlah 7 orang dan informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yakni kepala desa, KUA, sekretaris desa, tokoh masyarakat, imam desa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, <em>d</em><em>ata </em><em>d</em><em>isplay</em> (penyajian data) dan <em>c</em><em>onclusions </em><em>d</em><em>rawing/ verifying</em> (penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hamil di luar nikah pada usia remaja, yaitu: faktor pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak baik itu dalam keluarga ataupun dalam lingkungannya. Faktor ekonomi inilah yang menyebabkan banyak dampak yang timbul seperti kesulitan membiayai pendidikan, kesehatan dan masih banyak kebutuhan lainnya, bahkan tidak sedikit orang tua yang mengehntikan pendidikan anaknya karena keterbasan biaya. Faktor sosial di zaman modern ini perkembangan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dari anak-anak, remaja bahkan orang tua. Faktor keagamaan remaja yang mengalami hamil diluar nikah bukan tidak mendapatkan pengetahuan agama dari orangtuanya, namun sebagian remaja tidak menerapkan nilai-nilai keagaman yang diajarkan orang tua nya di dalam kehidupan sehari-hari.</p> Nurul Fadilah, Hamuni, Irawaty Copyright (c) 2025 Nurul Fadilah, Hamuni, Irawaty https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/41 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Peran Pemerintah Desa dalam Menanggulangi Terjadinya Perilaku Menyimpang Pada Remaja di Desa Madodo Kabupaten Muna https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/42 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk perilaku menyimpang apa saja yang sering terjadi pada remaja di Desa Madodo, (2) peran pemerintah desa dalam menanggulangi terjadinya perilaku menyimpang pada remaja di Desa Madodo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 8 orang yang terdiri dari 3 orang responden dan 5 orang informan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, <em>d</em><em>ata </em><em>d</em><em>isplay</em> (penyajian data) dan <em>c</em><em>onclusions </em><em>d</em><em>rawing/ verifying</em> (penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa di Desa Madodo ada beberapa berilaku menyimpang yang sering terjadi seperti tawuran, minum-munuman keras dan berjudi. Ada beberapa upaya pemerintah Desa Madodo dalam menanggulangi terjadinya perilaku menyimpang seperti tindakan preventif, tindakan represif dan tindakan kuratif. Kesimpulan penelitian ini bahwa di Desa Madodo sering terjadi perilaku menyimpang seperti tawuran, minum-minuman keras dan berjudi. Adapun upaya pemerintah Desa Madodo dalam menanggulangi perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan remaja ada tiga tindakan tersebut tindakan preventif, tindakan represif dan tindakan kuratif adapun tidaka tindakan tersebut meliputu tindakan preventif seperti penanaman ilmu agama sejak dini dan bimbingan, tindakan represif seperti membicarakan dengan kedua orang tua, memberikan sanksi, melakukan pendekatan dan melaporkan kepihaka yang berwajid (kepolisian) dan tindak kuratif yanga di lakukan seperti sosialisasi secara langsung dan memberikan sanksi membuat surat pernyatakan.</p> Sinta Mulianata, La Iru, Andi Syahrir Copyright (c) 2025 Sinta Mulianata, La Iru, Andi Syahrir https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/42 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Implementasi Peran dan Strategi Guru Pendidikan Pancasila Sebagai Komunikator dalam Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air Pada Siswa https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/43 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peran guru Pendidikan Pancasila sebagai komunikator dalam menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa, dan (2) strategi guru Pendidikan Pancasila dalam menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa. Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 1 orang guru Pendidikan Pancasila, 8 orang siswa kelas XI, 5 orang wali kelas XI dan kepala sekolah SMA Negeri 8 Konawe selatan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran guru sebagai komunikator dalam menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa dengan: (1) Menggunakan retorika yang baik dan tepat dalam mengajar, (2) Menjadi pendengar yang baik terhadap keluhan dan pertanyaan siswa, (3) Melakukan <em>persuasive </em>saat mengajar maupun menghadapi siswa yang tidak disiplin, (4) Melakukan analisis khalayak dalam mengajar, menegur, dan menasehati siswa. Adapun strategi guru dalam menanamkan sikap cinta tanah air pada siswa yaitu: (1) Pembiasaan menggunakan bahasa Indonesia disetiap proses pembelajaran, (2) Menjaga kebersihan dan kerapian kelas, (3) Menyanyikan lagu-lagu nasional sebelum pembelajaran seperti Indonesia Raya dan Garuda Pancasila, dan (4) Mengajarkan materi yang mendukung cinta tanah air seperti nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.</p> Temizan Rai , Sulfa, Wa Ode Reni Copyright (c) 2025 Temizan Rai , Sulfa, Wa Ode Reni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/43 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Peran Kepala Desa Sebagai Mediator dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Waris Secara Non Litigasi di Desa Kapota Utara https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/44 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepala desa sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa tanah waris secara non litigasi di Desa Kapota Utara. Penelitian ini dilakukan di Desa Kapota Utara Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dari penelitian ini 5 orang yang terdiri dari 1 orang kepala desa sebagai responden dan 4 orang informan yang meliputi 2 orang masyarakat yang bersengketa serta 2 orang saksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepala desa sebagai mediator dalam penyelesaian sengketa tanah waris di Desa Kapota Utara adalah kepala desa melakukan tahap pramediasi dan tahap mediasi. Pada tahap pramediasi yaitu kepala desa menerima laporan sengketa tanah waris, peninjauan lokasi tanah waris, pemanggilan para pihak dan saksi. Adapun tahap mediasi yaitu kepala desa membuka mediasi, memastikan semua pihak sepakat untuk dimediasi, kepala desa menyampaikan peraturan mediasi dan menyampaikan putusan akhir mediasi.</p> Suhaila, Wa Ode Hijrah, Muhammad Idrus Copyright (c) 2025 Suhaila, Wa Ode Hijrah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/44 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Peran Guru dalam Mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pada Tema Suara Demokrasi dalam Kurikulum Merdeka https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/45 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran guru dalam mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi dalam kurikulum merdeka di SMP Negeri 40 Buton, (2) faktor pendukung implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi dalam kurikulum merdeka, (3) faktor penghambat implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi dalam kurikulum merdeka. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu 4 guru fasilitator P5 dan informan penelitian terdiri dari koordinator P5, dan 2 orang siswa kelas VII dan 2 orang siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi di SMP Negeri 40 Buton sudah berjalan dengan baik yaitu peran guru sebagai perencana projek, peran guru sebagai fasilitator, peran guru sebagai pendamping, peran guru sebagai supervisor dan konsultan peran guru sebagai moderator. Faktor pendukung implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi yaitu adanya semangat dan antuasiasme peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, adanya dukungan dari lingkungan sekolah, dan saling dukung dan kolaborasi antara guru. Faktor penghambat implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada tema suara demokrasi adalah profil pelajar Pancasila yang merupakan bagian dari kurikulum baru.</p> Rismayanti, Irawaty, Nerlin Copyright (c) 2025 Rismayanti, Sulfa, Irawaty https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/45 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Menumbuhkan Sikap Toleransi Siswa oleh Guru Pendidikan Pancasila di SMP Negeri 14 Kendari https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/46 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Pancasila dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa di SMP Negeri 14 Kendari. Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini terdiri dari 3 orang guru Pendidikan Pancasila, selain itu informan penelitian yakni kepala sekolah, guru Pendidikan Agama, guru BK, serta masing-masing siswa perwakilan kelas VII, VIII, dan IX. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru Pendidikan Pancasila dalam menumbuhkan sikap toleransi siswa di SMP Negeri 14 Kendari yaitu dilakukan dengan mencontohkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara menumbuhkan apresiasi siswa terhadap perbedaan, menentang stereotip dan tidak berprasangka serta dengan melatih siswa untuk menerima perbedaan sejak dini dan mengenalkan keberagaman kepada siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan pembiasaan tersebut menjadikan sikap toleransi siswa semakin bertumbuh yaitu dengan menunjukan sikap saling menghormati antar sesama, saling membantu dalam hal kebaikan tanpa memandang suku, agama, ras, dan budaya, serta tidak menertawakan suku, ukuran tubuh, gender, atau otoritas seksual lainnya.</p> Ratna Ningsih, Muh. Yusuf, Indrawati Syamsuddin Copyright (c) 2025 Ratna Ningsih, Muh. Yusuf https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/46 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Implementasi Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Peningkatan Perilaku Disiplin Belajar Siswa SMP Negeri 4 Tomia https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/47 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap peningkatan disiplin belajar siswa SMP Negeri 4 Tomia; dan 2) bentuk-bentuk pelanggaran dalam implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap peningkatan disiplin belajar siswa di SMP Negeri 4 Tomia. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari responden penelitian yaitu 10 orang siswa dan informan penelitian yaitu Kepala Sekolah, Wakasek kesiswaan, Guru PPKn, Guru BK, Guru Piket dan 3 Wali Kelas SMP Negeri 4 Tomia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap peningkatan disiplin belajar siswa SMP Negeri 4 Tomia, telah di laksanakan dengan efektif. Implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah yaitu tentang pakaian ssekolah, rambut, kuku, tato dan perhiasan, saat masuk, di dalam, dan pulang sekolah, upacara bendera dan peringatan hari-hari besar, kegiatan belajar mengajar, kegiatan keagaamaan dan penguatan profil pelajar pancasila, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler, dan penggunan fasilitas sekolah, dan pemakaian handphone. Bentuk-bentuk pelanggaran pelanggaran dalam implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap peningkatan disiplin belajar siswa yaitu Terlambat, Melengkapi atribut sekolah, Mengganggu dalam proses pembelajaran, Bolos atau tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Upaya sekolah dalam implementasi pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap peningkatan disiplin belajar siswa yaitu sosialisasi, pengawasan, sanksi dan penghargaan, pelatihan dan edukasi serta evaluasi.</p> Dayu Intan Sari, Syahbudin, Muhamad Saleh Copyright (c) 2025 Dayu Intan Sari, Karsadi, Syahbudin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/47 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Implementasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam Pelayanan Pasien Penyakit Diabetes Melitus Pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. L.M. Baharuddin di Kabupaten Muna https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/48 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Program BPJS Kesehatan dalam pelayanan pasien penyakit diabetes melitus dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kesehatan dalam pelayanan pasien penyakit diabetes melitus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Laode. M. Baharuddin, M.kes Kabupaten Muna. Teknik pengumpulan data menggunakan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang sudah tekumpul selanjutnya dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan aktivitas dalam analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Program (BPJS) Kesehatan dalam pelayanan pasien penyakit Diabetes Melitus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. L.M. Baharuddin, M.Kes Kabupaten Muna dapat dilihat dari 3 indikator yaitu organisasi, interpretasi, dan aplikasi. Temuan hasil penelitian bahwa indikator organisasi ini memiliki struktur yang terkoordinasi dengan baik, kemudian indikator interpretasi, dalam menginterpretasikan Program BPJS kesehatan muncul dari minimnya sosialisasi dan informasi yang jelas, perbedaan tingkat pemahan pasien, keterbatasan waktu untuk penjelasan dan akses informasi yang tidak merata. Sementara indikator aplikasi menunjukan bahwa aplikasi BPJS kesehatan dalam penyedian pelayanan rutin dan pembayaran telah berjalan sistematis, meskipun masih terdapat kendala teknis yang perlu diatasi. Sementara itu, faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program BPJS kesehatan yaitu Komunikasi, sumberdaya, desposisi, struktur birokrasi. Temuan hasil penelitian bahwa indikator komunikasi masih kurang efektif meskipun pihak rumah sakit telah melakukan beberapa langkah komunikasi, seperti media visual, serta pendekatan personal dari tenaga medis, ada beberapa pasien yang merasa informasi terkait BPJS belum cukup disosialisasikan dengan baik. Kemudian indikator sumber dayanya, meskipun memadai namun masih sering mengalami keterlambatan, indikator disposisi dalam memberikan pelayanan sikap para petugas rumah sakit sudah cukup baik dan profesional dalam memberikan layanan pada masyrakat, indikator struktur birokrasi sudah berjalan cukup baik, meskipun masih menghadapi sedikit hambatan, misalnya pasien poli datang di rumah sakit tanpa rujukan, pasien datang tapi kartu bpjsnya non aktif.</p> La Manguntara, Asep Junaedi Copyright (c) 2025 La Manguntara, Asep Junaedi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/48 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000 Tradisi Lisan Kabhanti Pada Masyarakat Ciacia Tinjauan Sistem Pewarisan https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/49 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem pewarisan tradisi lisan <em>kabhanti</em> pada masyarakat Ciacia. <em>Kabhanti </em>merupakan salah bentuk tradisi lisan yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah masyarakat Ciacia. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif untuk memahami bagaimana tradisi lisan <em>kabhanti </em>diwariskan dari generasi ke generasi. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik rekam, catat, dan wawancara. Teknik analisis data yaitu dilakukan secara tematik dengan triangulasi sumber dan metode untuk menjaga validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pewarisan <em>kabhanti</em> pada masyarakat Ciacia dilakukan melalui dua sistem pewarisan yaitu sistem pewarisan yang bersifat internal dan sistem pewarisan yang bersifat eksternal. Sistem pewarisan yang bersifat internal dilakukan dalam lingkup keluarga. Sementara sistem pewarisan yang bersifat eksternal dilakukan melalui sebuah pertunjukan. Sistem pewarisan ini melibatkan peran penting dari para pelaku tradisi seperti para tetua adat dan seniman lokal. Tradisi lisan <em>kabhanti </em>memilki peran penting dalam mempertahankan identitas budaya masyarakat Ciacia. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangan tradisi lisan <em>kabhanti </em>perlu dilakukan untuk memastikan keberlangsungan budaya masyarakat Ciacia di masa depan.</p> Rahman, Suharni Suddin, La Ode Syukur, La Ode Wahidin Copyright (c) 2025 Rahman, Suharni Suddin, La Ode Syukur, La Ode Wahidin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/49 Tue, 09 Sep 2025 00:00:00 +0000