https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/issue/feed Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan 2025-04-08T00:00:00+00:00 Dr. Muhammad Idrus, M.Pd mores@uho.ac.id Open Journal Systems <div style="border: 2px #50366F solid; padding: 10px; background-color: #dedce0; text-align: left;"> <ol> <li>Journal Title : <strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong></li> <li>Initials : Mores</li> <li>Language : English (preferred), Indonesia</li> <li>Frequency : 2 issues per year (April dan September)</li> <li>Online ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230509381096122">2988-3253 (online)</a></li> <li>Editor in Chief : Dr. Muhammad Idrus, S.Pd., M.Pd</li> <li>DOI : Prefix 10.36709/mores by Crossref</li> <li>Acreditation : -</li> <li>Citation : Google Scholar, Dimensions</li> <li>OAI : <a href="https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/oai">https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/oai</a></li> <li>Publisher : Jurusan PPKn FKIP Universitas Halu Oleo</li> </ol> </div> <p align="justify"><img style="margin: 0px 20px 0px 0px; float: left; max-width: 313px; max-height: 444px;" src="https://mores.uho.ac.id/public/journals/1/cover_issue_4_en_US.jpg" alt="Cover Jurnal Obsesi" width="176" height="232" /></p> <p align="justify"><strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP Universitas Halu Oleo. Para editor menerima artikel yang menjelaskan penelitian teoritis dan eksperimental terbaru terkait dengan artikel teoritis, studi empiris, makalah berorientasi praktik, studi kasus, dan (5) review makalah. Kata Mores diambil dari bahasa Latin yang berarti moral. Kata Mores dalam KBBI berarti adat istiadat yang mengandung arti hukum susila. Kata Mores juga berarti sopan santun dan tata kelakuan yang bersumber pada ajaran agama, filsafat dan ideologi yang dianut oleh masyarakat. Kata Mores juga dalam bahasa Inggris berarti adat-istiadat. <br /><strong>Mores: Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> mendorong studi dan penelitian sistematis dalam pendidikan, moral dan kewarganegaraan. Jurnal melakukan proses peer review dan double-blind reviewing. Penerimaan atau penolakan artikel akan diputuskan oleh dewan editorial berdasarkan hasil review. Tidak ada komunikasi antara penulis dan editor tentang keputusan penolakan. Penulis yang makalahnya ditolak akan diinformasikan mengenai alasan penolakan. <br /><strong>Mores: Jurnal Pendidikan Jurnal Pendidikan, Moral dan Kewarganegaraan</strong> adalah jurnal akses terbuka yang berarti semua konten tersedia secara gratis. Pengguna diizinkan untuk membaca, mengunduh, menyalin, mendistribusikan, mencetak, mencari, atau menautkan ke teks lengkap artikel, atau menggunakannya untuk tujuan yang sah lainnya, tanpa meminta izin sebelumnya dari penerbit atau penulis.</p> https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/32 Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Pancasila Siswa 2025-01-11T16:00:41+00:00 Irma Amutia Sari Irmaamutiasari@gmail.com Hamuni hamuni@uho.ac.id Andi Syahrir andisyahrir@uho.ac.id Muhammad Idrus muh.idrus27@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran <em>problem solving</em> pada siswa kelas X.A SMA Negeri 1 Watubangga; 2) meningkatkan aktivitas mengajar guru melalui penerapan model pembelajaran <em>problem solving</em> pada siswa kelas X.A SMA Negeri 1 Watubangga; dan 3) meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran <em>problem solving</em> pada siswa kelas X.A SMA Negeri 1 Watubangga. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantatif yang berupa tes hasil belajar dan metode kualitatif berupa observasi aktivitas belajar guru dan observasi aktivitas belajar siswa. Dengan menerapkan model pembelajaran <em>problem solving</em> terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I ketuntasan secara klasikal 58,06% atau 18 orang memperoleh nilai KKM sebesar ≥75 meningkat pada siklus II menjadi 83,87% atau 26 orang siswa yang memperoleh nilai KKM sebesar ≥75. Aktivitas guru sesuai kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 65% meningkat pada siklus II sebesar 92% dengan peningkatan sebesar 27%. Aktivitas siswa sesuai kegiatan pembelajaran juga pada siklus I sebesar 65% meningkat pada siklus II sebesar 92%, artinya meningkat sebesar 27%</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Irma Amutia Sari, Hamuni https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/33 Pola Asuh Orang Tua dalam Menerapkan Disiplin Pada Anak Di Desa Pola Kabupaten Muna 2025-01-11T16:03:54+00:00 Wa Halmiati wahalmiati@gmail.com Abdul Halim Momo abdulhalimmomo@uho.ac.id Samiruddin samiruddin@uho.ac.id <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola asuh orang tua dalam menerapkan disiplin pada anak di desa pola kecamatan pasir putih kabupaten muna. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles &amp; Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 4 orang yang merupakan orang tua anak dan 4 orang anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang anak cenderung mengalami pola asuh demokratis, 2 orang anak cenderung mengalami pola asuh otoriter dan 1 orang anak mengalami pola asuh permisif. Hal ini berarti bahwa dari tiga jenis pola asuh yang berlaku di masyarakat dominan mengunakan jenis pola asuh demokratis. Perbedaan penggunaan jenis pola asuh ini disebabkan oleh faktor lingkungan tempat tinggal, faktor sub kultur budaya dan faktor latar belakang pendidikan orang tua. Ketiga jenis pola asuh tersebut yang dominan digunakan adalah pola asuh demokratis. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua menggunakan pola asuh demokratis, peran aktif dan keterlibatan orang tua dapat membawa pengaruh bagi anak dalam menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Wa Halmiati, Abdul Halim Momo https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/34 Penguatan Nilai Toleransi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMP Swasta Antam Pomalaa 2025-01-12T05:14:45+00:00 Riski Dwi Anggraeni riskidwianggraeni20@gmail.com Nerlin nerlin@uho.ac.id La Iru lairu@uho.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan apa saja yang dapat menguatkan nilai toleransi melalui kegiatan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMP Swasta Antam Pomalaa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini berjumlah 6 orang, yaitu responden penelitian berjumlah 4 orang siswa anggota PMR. Informan penelitian berjumlah 2 orang yan terdiri dari 1 kepala sekolah dan 1 orang guru pembina PMR. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis data Milles &amp; Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk menguatkan nilai toleransi melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMP Swasta Antam Pomalaa dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yaitu: 1) pertolongan pertama; 2) kegiatan peduli sosial; 3) kegiatan kemanusiaan donor darah; 4) kegiatan pelayanan UKS; dan 5) pelaksanaan sekolah siaga bencana. Kesimpulan penelitian ini adalah jenisjenis kegiatan apa saja yang dapat menguatkan nilai toleransi melalui kegiatan ekstrakurikuler PMR di SMP Swasta Antam Pomalaa dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, yaitu: 1) pertolongan pertama; 2) kegiatan peduli sosial; 3) kegiatan kemanusiaan donor darah; 4) kegiatan pelayanan UKS; dan 5) pelaksanaan sekolah siaga bencana. Beberapa kegiatan tersebut ada yang belum terlaksana seperti kegiatan kemanusiaan donor darah yang disebabkan oleh para anggota PMR belum memenuhi syarat untuk mendonorkan darah dan pelaksanaan sekolah siaga bencana, namun para anggota PMR SMP Swasta Antam Pomalaa telah menerima materi mengenai kedua kegiatan tersebut yang disampaikan oleh pembina PMR.</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Riski Dwi Anggraeni, Nerlin https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/35 Faktor Penyebab Kurangnya Siswa Lulusan SMA Tidak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi 2025-01-12T05:23:39+00:00 Eka Nurdin ekanurdin024@gmail.com Irawaty irawaty@uho.ac.id Wa Ode Reni waode.reni@uho.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kurangnya siswa lulusan SMA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Bakala Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari siswa lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dari tahun 2020-2023 yang berjumlah 14 orang sebagai responden dan orang tua siswa lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berjumlah 5 orang dan kepala Desa berjumlah 1 orang sebagai informan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model Milles &amp; Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penyebab lulusan SMA tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tahun 2020-2023 di Desa Bakala Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali, yaitu: 1) faktor keinginan pribadi anak; 2) faktor ekonomi keluarga bisa menjadi hambatan karena biaya pendidikan yang tinggi; 3) faktor kurangnya dorongan dari orang tua dapat mempengaruhi keputusan untuk melanjutkan pendidikan; 4) faktor lokasi geografis dapat membatasi aksesibilitas ke perguruan tinggi; dan 5) faktor lingkungan sekitar, seperti budaya atau norma sosial, juga dapat mempengaruhi pilihan pendidikan seseorang.</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Eka Nurdin, Irawaty https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/36 Pelaksanaan Penilaian Pendidikan Pancasila Berdasarkan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 5 Kendari 2025-01-29T14:14:26+00:00 Desinta Fitriani Desinta desintakendari17@gmail.com Wa Ode Hijrah waodehijrah@uho.ac.id Syahbudin syahbudin@uho.ac.id <p>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menjelaskan pelaksanaan penilaian mata pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas VII SMP Negeri 5 Kendari berdasarkan Kurikulum Merdeka; 2) mejelaskan hambatan apa saja yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan penilaian mata pelajaran Pendidikan Pancasila; dan 3) menjelaskan upaya apa saja yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan pelaksanaan penilaian mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Responden penelitian ini berjumlah 2 orang guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila, dan informan penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pengawas mata pelajaran Pendidikan Pancasila, dan komunitas guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Milles &amp; Huberman, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan penilaian Pendidikan Pancasila berdasarkan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 5 Kendari dilaksanakan dalam beberapa bentuk, yaitu: assesmen formatif, assesmen sumatif, dan assesmen diagnostik dan diagnostik non-kognitif; 2) Hambatan yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan penilaian pendidikan Pancasila, yaitu: guru belum bisa membedakan penilaian formatif (sikap spiritual, dan sikap sosial, guru belum tekun dalam mendokumenkan hasil assesmen sumatif, guru belum terbiasa melakukan dan kurangnya pemahaman guru mengenai assesmen diagnostik, guru belum dapat membedakan tehnik penilaian baik penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan, dan kesulitan melaksanakan assesemen non-kognitif; dan 3) upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan pelaksanaan penilaian mata pelajaran pendidikan Pancasila kurikulum merdeka, yaitu: belajar memahami melalui PMM, pembelajaran melalui pengawas sekolah, pendampingan melalui pengawas sekolah, dan kegiatan pengembangan kemampuan guru.</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Desinta Fitriani Desinta, Wa Ode Hijrah https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/37 Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SMP Negeri 1 Sampolawa Tahun Ajaran 2023/2024 2025-01-12T05:31:47+00:00 Muhammad Zamri Adha Musyarfan zamrimuhammad275@gmail.com Karsadi karsadi2017@gmail.com Muh. Yusuf muh.yusuf@uho.ac.id Sulfa sulfa@uho.ac.id <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripsikan implementasi dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan; 2) mendeskripsikan hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 2 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah sehingga berjumlah. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah model Miles &amp; Huberman, dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) implementasi dana bantuan operasional sekolah yang diterapkan di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: a) Mekanisme penganggaran; b) Pelaksanaan dan penatausahaan; c) Pertanggung jawaban; 2) Hambatan-hambatan dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah di SMP Negeri 1 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, yaitu: 1) hambatan pengawasan; 2) hambatan sumber daya; 3) hambatan komunikasi; dan 4) hambatan struktur birokrasi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa mekanisme penganggaran yang efektif sangat penting untuk memastikan alokasi dana yang tepat dan efisien di tingkat sekolah. Pelaksanaan dan penatausahaan yang baik juga diperlukan untuk memastikan penggunaan dana yang transparan dan akuntabel. </p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Muhammad Zamri Adha Musyarfan, Muhammad Idrus https://mores.uho.ac.id/index.php/journal/article/view/38 Manca Sebagai Seni Bela Diri Masyarakat Buton Sebuah Pergeseran Fungsi 2025-03-01T07:29:19+00:00 Rahman rahman.mhum@uho.ac.id La Ode Muhammad Sardin sardin86ode@gmail.com Hasni Hasan hasnihasan@uho.ac.id La Ode Wahidin laodewahidin87@gmail.com <p><em>Manca </em>merupakan salah satu seni bela diri tradisional yang memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah yang kaya. Di Masyarakat Buton, <em>manca </em>telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya sebagai alat bela diri, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun karakter dan meningkatkan nilai-nilai kepribadian. Akan tetapi, dalam perkembangannya, fungsi <em>manca</em> pada masyarakat Buton telah mengalami pergeseran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pergeeseran fungsi <em>manca</em> pada masyarakat Buton dan faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran fungsi <em>manca</em> dan implikasinya terhadap kehidupan sosial dan budaya Masyarakat Buton. Selain itu, juga dipaparkan tentang historis/geneologi atau asal-usul <em>manca, </em>perbedaan gerakan <em>manca</em> sebagai seni bela diri, seni pertujukan, dan sebagai promosi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik rekam, catat, pengamatan langsung. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pergeseran fungsi <em>manca </em>disebabkan tiga faktor yakni faktor agama, faktor ekonomi dan kekuasaan, dan faktor perkembangan zaman atau globalisasi. Pergeseran fungsi <em>manca</em> telah mempengaruhi cara masyarakat Buton memandang dan mempraktikan seni bela diri.</p> 2025-04-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2025 Rahman, La Ode Muhammad Sardin, Hasni Hasan, La Ode Wahidin